RSS

Berkarya tanpa Membajak

09 Jun

Oleh : Asep Saefullah
Bulan Juni lalu, di Bandung diadakan Forum Asia Afrika. Hasilnya, ada deklarasi yang memuat langkah-langkah perlindungan dan pengakuan kekayaan intelektual negara-negara Asia-Afrika di dunia internasional.

Mereka sepakat bersama-sama melindungi budaya tradisional dan sumberdaya alam dari penjarahan oleh negara-negara maju. Selama ini dengan teknologinya, negara maju mengeksploitasi dan mendapat hasil yang besar. Namun,tidak ada keuntungan ekonomi yang berarti bagi negara asal.

Kepedulian terhadap budaya lokal ternyata telah lama dilakukan Indramayu. Yang cukup fenomenal,Indramayu telah mendaftarkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau hak cipta motif batik Indramayu.

Langkah tersebut merupakan terobosan baru yang luar biasa. Motif batik tradisional Indrmayu itu didaftarkan ke Ditjen HaKI Departemen Kehakiman guna mendapatkan perlindungan hukum.

Pendaftaran hak cipta motif batik Indramayu bertujuan melindunginya dari pembajakan dari pihak lain yang merugikan.Dengan terdaftarnya motif batiktersebut,Indramayu dapat memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Imbalan bagi Indramayu tergantung kesepakannya dengan pengguna.

Dalam era teknologi saat ini, pembajakan motif batik dapat dilakukan dengan mudah. Begitu juga dengan kreativitas menciptakan motif-motif batik baru daqpat dilakukan dengan mudah. Beberapa industri batik telah menggunakan komputer untuk membuat desain motif-motif baru, atau memodifikasi motif yang ada.

Jika kita konsisten dengan hak cipta, tentunya kita juga akan menggunakan aplikasi komputer legal untuk mendesain motif batik. Masalahnya, hingga kini masih banyak yang menggunakan aplikasi bajakan untuk mengembangkan usahanya. Tentunya itu dilakukan karena harga aplikasi legal sangat mahal.

Menghadapi masalah itu sebenarnya sangat mudah. Gerakan Open Source di dunia teknologi informasi mampu membuat teknologi memberi manfaat kepada semua pihak. Dengannya orang dapat menggunakan komputer dengan cara yang halal dan murah.
Untuk membuat atau memodiofikasi motif batik, aplikasi open source dapat diperoleh dengan bebas.

GIMP (GNU Image Manipulation) bisa dijadikan alternatif pengganti Photoshop. GIMP yang bisa diunduh di http://www.gimp.org. Software lainnya adalah Irfan View yang bisa diunduh di http://www.irvanview.com. Ia mampu menampilkan gambar atau foto sekaligus menyuntingnya.

Kalau ingin lebih mudah, sebenarnya bisa menggunakan linux dari berbagai distro yang ada. Ubuntu misalnya, ia distro yang cukup lengkap dan penggunaanya mudah. Kelebihan lainnya adalah dukungan komunitasnya di Indonesia yang sangat aktif.

Jadi dengan open source, kita dapat berkarya tanpa membajak.****

sumber: http://www.wordpress.com/tag/teknologi-informasi/

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 9 Juni 2007 inci PTI

 

Tinggalkan komentar